Berawal dari omongan lima gadis di warung pecel malam lalu maka weekend pertama di bulan
November ini kami berada di Pulau Pramuka. Personil yang berangkat vacation kali
ini pun beranekaragam profesi dari label Kompas TV.
Me ( production assistant) , Rio ( editor ) , Luna ( Talent koordinator ), Arien ( Produstion assistant), Devit ( Produstion Assistant), Adjie ( IT ), Wali ( Programer ) |
Sabtu.Dengan menumpang mobil kantor
kami meluncur ke muara angke dengan tambahan personil tak di undang( baca : hujan ).HUJAN
???yah karena ini memang musimnya....so enjoy it!!!!!
Kami berjalan menuju kapal…yah
kapal yang berssandar hampir seratus kapal tanpa judul. Maka pepatah ‘malu bertanya sesat
di kapal eh jalan’ harus kita terapkan .Uia jika kalian
berlibur mandiri tanpa bergabung dengan komunitas or traveller or seems like that
maka jangan malu-malu untuk bertanya, intinya inilah saat untuk menerapkan ke-kepoan di waktu dan lokasi
yang tepat ( selama ini keponya di dunia mayakan ? heheheh ).
Bok.....berhubung mau liburan bukan di
kota, baiknya jangan memakai perhiasan berlebih atau make-up yang mencolok. ANW
Kalau pakai eyeliner plus maskara plus gincu mencolok ga sih ???:s
Baiknya sampailah di
muara Angke sekitar pukul 06.00 WIB karena rata-rata kapal akan menyebrang pukul
07.00WIB. Setidaknya kita bisa menentukan posisi terlebih dahulu karena posisi menentukan kualitas mimpi kita saat tidur xoxoxoxox.
Karena ini kapal nelayan yah berarti jangan berekspektasi akan ada tempat tidur,
selimut atau AC dll. ‘Tamu tak di undang’ pun masih setia menemani kami banget, yah
mau gimana lagi posisi kami berada di lantai dua kapal yang
hanya beralas terpal seada-adanya, bocor pun tak menyulutkan kami menemui pulau yang
menjadi kotanya kepulauan Seribu. Kenapa ??? Ini karena pulau yang
namanya seperti ekskul jaman sekolah dasar ini menjadi pulau Administratif lengkap dengan rumah sakit,
sekolah dan fasilitas umum lainnya. Dengan kata lain masyarakat di
pulau pari atau pulau tidung dkk jika mau berobat yah
harus menyebrangi lautan menuju p.pramuka.
Setelah tiga jam kami tertidur maka
sang ABK menagih uang tiket kapal. Seorang dikenakan Rp 30.000
tapi ternyata ada acara tawar menawar alias minta diskon, sayangnya kami
mengetahui diskon dadakan itu setelah kami membayar tiket sesuai tariff. SIGH!
TOUCHDOWN PRAMUKA
Salah satu teman kami langsung bertemu dengan
lokal guide setempat, Santo .Jadi baiknya bagi para backpacker
dadakan risetlah tempat holiday kalian dan temukan guide yang tentunya sudah deal
harga dari Jakarta.
Kami langsung menuju tempat penginapan
yang terletak tepat di depan darmaga, Wisma Mutiara. Dua kamar dengan ruang santai di
depan dihargai Rp 375.000 plus makan 4 kali.
Makan siang,
berganti baju dan langsung bergegas menuju perahu yang akan membawa kami
menemui penghuni lautan yang cantik. Karena jumlah kami hanya tujuh orang
maka kapal dengan kapasitas sampai 15 orang terasa….koprol bisa loh ;)
tapi terasa ngenes dikantong adalah kapal dengan budget Rp 150.000 hanya di bagi tujuh…yah sudahlah
yay!!!!
Destinasi pertama kami Semak daun. Menurut embah google,
Semak daun adalah spot snorkeling ter-hits
bagi yang
ke pulau Seribu…teryatabisalohdigantidenganpulauharapanpalsu…
TEST
TEST DRIVE ( baca : snorkle )
gimana gak harapan palsu teryata itu hanya dijadikan buat latihan memakai
snorkel…bok wasting time kali yah kalau harus kesana cuma latihan pakai snorkel.
Karena tak mau buang waktu lama, maka
kami langsung meluncur ke spot snorkeling
(sebenarnya).
Sankin jernih nya dari kapal pun
karang-karang cantik itu seolah melambaikan tangannya mengajak kami
untuk segera memakai alat snorkel dan Fin. Satu per satu dari kami pun menari di lautan dengan
genre-ya masing-masing. Turis mancanegara pun bergerilya menari dan mengabadikan
moment mereka bercengkrama dengan karang dan penghuni lautan lainnya. Sayang dari empat personil
yang membawa kamera, tak ada yang membawa kamera underwater L
Perkapalan pun
dilanjutkan menuju Pulau Air, dinamakan pulau Air
karena pulau ini seperti terbelah dua oleh air jadi seakan-akanjumlah air
disana banyak ahahahhahahaa…
PULAU AIR |
Kami
hanya berenang menyebrang dari pulau satu kepulau lainnya. Mata anda akan dimanjakan hijau dan turunannya, toska.
Butterfly on our stomach - but we want snorkeling lagi lagi lagi lagi. Sang nahkoda pun
segera menarik jangkar untuk mengantar kami menuju spot
lainnya.Keempat personil sudah meluncur kelautan dan aku pun siap meluncur disaat sang
ABK menunjuk kearah 1000m di depan sana ada warung indomie…WARUNG INDOMI DITENGAH
LAUT. Kirain hanya di Jakarta yang bisa membuka dagangan dimana saja secara illegal
atau semi legal (bayar upeti) ahahhahaha…
Akhirnya sang
nahkoda mengarahkan kapal menuju warung indomi tengah laut itu…Makan mie dan ngopi di
tengah laut tuh rasanya seperti makan bareng HIU ga sih ???
Warkop tengah laut |
Hiu ?yah kami
jugabertemu dengan hiu di pulau Panggan yang dijadikn ajang ber –
‘say heloo’ pada penguasa samudera ini. Karena hanya melihat hiu di
penangkarannya maka terasa bosan lama-lama di sini. Beda cerita kalau bisa berenang bareng hiu seperti
di Karimunjawa sehingga jadi ajang percumbuan kalian
bareng si gigi buas ini.
Penagkaran HIU Pulau Panggang |
Minggu. Omongan semalam
: besok pagi kita sunrise-an terus sepedaan.
Jarum jam sudah di angka 08.00WIB ahahahaha .
That’s why I love about holiday…no need to wake up earlier in the
morning…hihihihihihhi
Kita
memutuskan untuk bermain perahu pisang, Banana boat
uyeeeahhh...
Setelah tawar menawar akhirnya kami
siap menghantam ombak diatas perahu pisang ini. Dengan harga Rp 130.000,-.kami diberi kesempatan dijatuhkan sebanyak tiga
kali.
Pantai, laut dengan segala pernak-perniknya selalu membawa sukacita dalam diri saya,
saya juga loh, saya apalagi, saya banget, aku, me…me…me yah mungkin anda jugaJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar