Minggu, 18 November 2012


Berawal dari omongan lima gadis di warung pecel malam lalu maka weekend pertama di bulan November ini kami berada di Pulau Pramuka. Personil yang berangkat vacation kali ini pun beranekaragam profesi dari label Kompas TV.

Me ( production assistant) , Rio ( editor ) , Luna ( Talent koordinator ), Arien ( Produstion assistant), Devit ( Produstion Assistant), Adjie ( IT ), Wali ( Programer )


Sabtu.Dengan menumpang mobil kantor kami meluncur ke muara angke dengan tambahan personil tak di undang( baca : hujan ).HUJAN ???yah karena ini memang musimnya....so enjoy it!!!!!
Kami berjalan menuju kapal…yah kapal yang berssandar hampir seratus kapal tanpa judul. Maka pepatah ‘malu bertanya sesat di kapal eh jalan’ harus kita terapkan .Uia jika kalian berlibur mandiri tanpa bergabung dengan komunitas or traveller or seems like that maka jangan malu-malu untuk bertanya, intinya inilah saat untuk menerapkan ke-kepoan di waktu dan lokasi yang tepat ( selama ini keponya di dunia mayakan ? heheheh ).
Bok.....berhubung mau liburan bukan di kota, baiknya jangan memakai perhiasan berlebih atau make-up yang mencolok. ANW Kalau pakai eyeliner plus maskara plus gincu mencolok ga sih ???:s
Baiknya sampailah di muara Angke sekitar pukul 06.00 WIB karena rata-rata kapal akan menyebrang pukul 07.00WIB. Setidaknya kita bisa menentukan posisi terlebih dahulu karena posisi menentukan kualitas mimpi kita saat tidur xoxoxoxox.

Karena ini kapal nelayan yah berarti jangan berekspektasi akan ada tempat tidur, selimut atau AC dll. ‘Tamu tak di undang’ pun masih setia menemani kami banget, yah mau gimana lagi posisi kami berada di lantai dua kapal yang hanya beralas terpal seada-adanya, bocor pun tak menyulutkan kami menemui pulau yang menjadi kotanya kepulauan Seribu. Kenapa ??? Ini karena pulau yang namanya seperti ekskul jaman sekolah dasar ini menjadi pulau Administratif lengkap dengan rumah sakit, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Dengan kata lain masyarakat di pulau pari atau pulau tidung dkk jika mau berobat yah harus menyebrangi lautan menuju p.pramuka.

Setelah tiga jam kami tertidur maka sang ABK menagih uang tiket kapal. Seorang dikenakan Rp 30.000 tapi ternyata ada acara tawar menawar alias minta diskon, sayangnya kami mengetahui diskon dadakan itu setelah kami membayar tiket sesuai tariff. SIGH!

TOUCHDOWN PRAMUKA






Salah satu teman kami langsung bertemu dengan lokal guide setempat, Santo .Jadi baiknya bagi para backpacker dadakan risetlah tempat holiday kalian dan temukan guide yang tentunya sudah deal harga dari Jakarta.
Kami langsung menuju tempat penginapan yang terletak tepat di depan darmaga, Wisma Mutiara. Dua kamar dengan ruang santai di depan dihargai Rp 375.000 plus makan 4 kali.
Makan siang, berganti baju dan langsung bergegas menuju perahu yang akan membawa kami menemui penghuni lautan yang cantik. Karena jumlah kami hanya tujuh orang maka kapal dengan kapasitas sampai 15 orang terasa….koprol bisa loh ;) tapi terasa ngenes dikantong adalah kapal dengan budget Rp 150.000 hanya di bagi tujuh…yah sudahlah yay!!!!
Destinasi pertama kami Semak daun. Menurut embah google, Semak daun adalah spot snorkeling  ter-hits bagi yang ke pulau Seribu…teryatabisalohdigantidenganpulauharapanpalsu…

TEST 



TEST DRIVE ( baca : snorkle )







gimana gak harapan palsu teryata itu hanya dijadikan buat latihan memakai snorkel…bok wasting time kali yah kalau harus kesana cuma latihan pakai snorkel.

Karena tak mau buang waktu lama, maka kami langsung meluncur ke  spot snorkeling (sebenarnya).
Sankin jernih nya dari kapal pun karang-karang cantik itu seolah melambaikan tangannya mengajak kami untuk segera memakai alat snorkel dan Fin. Satu per satu dari kami  pun menari di lautan dengan genre-ya masing-masing. Turis mancanegara pun bergerilya menari dan mengabadikan moment mereka bercengkrama dengan karang dan penghuni lautan lainnya. Sayang dari empat personil yang membawa kamera, tak  ada yang membawa kamera underwater L
Perkapalan pun dilanjutkan menuju Pulau Air, dinamakan pulau Air karena pulau ini seperti terbelah dua oleh air jadi seakan-akanjumlah air disana banyak ahahahhahahaa…
PULAU AIR

Kami hanya berenang menyebrang dari pulau satu kepulau lainnya. Mata anda akan dimanjakan  hijau dan turunannya, toska.
Butterfly on our stomach - but we want snorkeling lagi lagi lagi lagi. Sang nahkoda pun segera menarik jangkar untuk mengantar kami menuju spot lainnya.Keempat personil sudah meluncur kelautan dan aku pun siap meluncur disaat sang ABK menunjuk kearah 1000m di depan sana ada warung indomie…WARUNG INDOMI DITENGAH LAUT. Kirain hanya di Jakarta yang bisa membuka dagangan dimana saja secara illegal atau semi legal (bayar upeti) ahahhahaha…
Akhirnya sang nahkoda mengarahkan kapal menuju warung indomi tengah laut itu…Makan mie dan ngopi di tengah laut tuh rasanya seperti makan bareng HIU ga sih ???
Warkop tengah laut


Hiu ?yah kami jugabertemu dengan hiu di pulau Panggan yang dijadikn ajang ber – ‘say heloo’ pada penguasa samudera ini. Karena hanya melihat hiu di penangkarannya maka terasa bosan lama-lama di sini. Beda cerita kalau bisa berenang bareng hiu seperti di Karimunjawa sehingga jadi ajang percumbuan kalian bareng si gigi buas ini.

Penagkaran HIU Pulau Panggang


Minggu. Omongan semalam : besok pagi kita sunrise-an terus sepedaan.
Jarum jam sudah di angka 08.00WIB ahahahaha . That’s why I love about holiday…no need to wake up earlier in the morning…hihihihihihhi
Kita memutuskan untuk bermain perahu pisang, Banana boat uyeeeahhh... 
Setelah tawar menawar akhirnya kami siap menghantam ombak diatas perahu pisang ini. Dengan harga Rp 130.000,-.kami diberi kesempatan dijatuhkan sebanyak tiga kali.





Pantai, laut dengan segala pernak-perniknya selalu membawa sukacita dalam diri saya, saya juga loh, saya apalagi, saya banget, aku, me…me…me yah mungkin anda jugaJ

Kembalikeibukotadenganpernak-perniknya pun siapdihadapiwalaupundenganmukaberjerawatdansedikitmeredupcahayanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar